Featured Post Today
print this page
Latest Post

Jumat, 14 Desember 2012

Pertumbuhan ekonomi 2013 di atas 6 persen

Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Ekonomi dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya A Prasetyantoko optimistis ekonomi Indonesia tahun depan akan tumbuh di atas 6 persen.

"Indonesia bisa tumbuh sekitar 6,2 hingga 6,3 persen pada 2013 nanti," kata Prasetyantoko saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Menurut Prasetyantoko, ketidakpastian perekonomian baik dari eksternal maupun internal masih cukup tinggi sehingga diprediksi akan masih berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri.

"Dari sisi eksternal, krisis global di Eropa diperkirakan akan lebih buruk pada 2013," katanya.

Sedangkan dari sisi internal, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diprediksi dapat berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Kalau harga BBM bersubsidi jadi naik, hal itu dapat memukul pertumbuhan ekonomi kita," katanya.

Sementara itu, beberapa hari yang lalu Komite Ekonomi Nasional (KEN) memprediksikan pertumbuhan ekonomi akan berada pada kisaran 6,1 hingga 6,6 persen.

Sedangkan dari sisi pengusaha, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) justru pesimistis dengan mengatakan pertumbuhan ekonomi 2013 di bawah enam persen.

Redenominasi tidak pengaruhi ekspor Indonesia



Uang kertas rupiah pecahan Rp100.000 dalam gudang penyimpanan uang di satu bank Indonesia. (FOTO ANTARA/Eric Ireng)
...
Jakarta (ANTARA News) - Rencana Bank Indonesia meredenominasi atau penyederhanaan nilai mata uang rupiah tidak akan mempengaruhi ekspor Indonesia yang hingga saat ini masih menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat.

"Redenominasi rupiah tidak mempengaruhi ekspor, karena mata uang yang dipergunakan untuk transaksi ekspor adalah dolar Amerika Serikat," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustaman, di Jakarta, Rabu.

Bustaman mengatakan, redenominasi tersebut hanya menghilangkan angka nol di belakang mata uang rupiah, namun untuk harga barang akan tetap sama.

"Redenominasi hanya mengurangkan angka nol di belakang dan saya rasa tidak akan berpengaruh terhadap ekspor kita," katanya.

Redenominasi adalah menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut.

Seperti diketahui, wacana redenominasi mata uang rupiah berasal dari BI dan mengagendakan proses redenominasi atau penyederhanaan nilai mata uang akan berlangsung selama 10 tahun.

Tahapan redenominasi adalah 2011 sampai 2012 adalah sosialisasi, sementara masa transisi akan dimulai pada 2013 hingga 2015, 2016 sampai 2018 adalah penarikan mata uang lama, dan 2019 hingga 2022 adalah penghapusan tanda redenominasi di mata uang dan proses redenominasi selesai.

Sebelumnya, pada Jumat (7/12), Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai redenominasi yang akan dilakukan pemerintah dapat membuat operasi IT (informasi teknologi) dan penyimpanan data perdagangan saham lebih sederhana.

"Bursa hanya mengikuti, tapi memang banyak manfaatnya terutama kebutuhan operasi IT dan penyimpanan data menjadi lebih sederhana," ujar Direktur Utama BEI, Ito Warsito, di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, dengan rededominasi maka laporan keuangan emiten juga menjadi lebih sederhana, begitu juga dengan harga saham yang diperdagangkan di lantai Bursa.

Redenominasi tak akan ganggu ekonomi


Uang tunai baru rupiah sesaat sebelum dikeluarkan dari tempat penarikan dan penyetoran uang di lantai dasar Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta. Jika redenominasi mata uang rupiah jadi diberlakukan secara paripurna, tidak akan ada lagi pecahan rupiah dalam nominal besar. (FOTO ANTARA/Fanny Octavianus)
Jakarta (ANTARA News) - Pandangan mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, soal redenominasi mata uang rupiah adalah hal itu tidak akan mengganggu perekonomian.

"Boleh iya boleh tidak. Diadakan boleh, tidak diadakan juga tidak mengganggu banyak," kata JK, usai menjadi pembicara dalam Sarasehan Ekonomi "Menyongsong Ekonomi Indonesia 2014" di Jakarta, Rabu.

JK mengatakan kebijakan tersebut juga pernah dilakukan pemerintah periode sebelumnya. "Redenominasi itu sebenarnya mudah saja dan pernah terjadi pada 1965 kan," ujar JK.

Namun JK mengatakan perlu sosialisasi dan penjelasan kepada masyarakat terkait kebijakan redenominasi itu.
"Redonominasi itu bisa-bisa saja dilakukan walaupun cara berhitungnya kepada masyarakat harus dijelaskan," ujar JK.

Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, secara terpisah, mengatakan RUU Redenominasi Mata Uang Rupiah saat ini sedang dalam proses penyelesaian akhir di Kementerian Hukum dan HAM, untuk segera diajukan ke DPR pada 2013 setelah sebelumnya dibahas bersama pemerintah dan Bank Indonesia.

Pemerintah menjadwalkan mulai Desember 2012 sampai April 2013 akan digelar konsultasi dan sosialisasi mengenai redenominasi ke publik.

Redenominasi adalah menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. 

Salah satu negara yang berkali-kali menerapkan secara bergantian redenominasi dan sanering (pemotongan nilai) mata uangnya adalah Brazil, terhadap mata uang cruzeiro. Nama mata uangnya juga berganti-ganti sampai akhirnya titik keseimbangan ekonomi dicapai mereka. (ANTARA)

Pertumbuhan triwulan IV sulit tembus 6,2 persen


Bambang Brodjonegoro. (FOTO.ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan IV 2012 akan sulit menembus angka perkiraan 6,2 persen karena terjadinya perlambatan pada sektor ekspor.

"Angka 6,2 persen itu susah untuk ditembus," ujarnya di Jakarta, Selasa malam.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV hanya didukung oleh kuatnya permintaan konsumsi domestik dan investasi, karena sektor ekspor masih tersendat dan impor mendominasi hingga akhir tahun 2012.

"Memang dampak perlemahan ekspor luar biasa, sementara impor masih kuat terutama impor BBM. Jadi (pertumbuhan) benar-benar hanya bertumpu pada konsumsi dan investasi," ujarnya.

Namun, Bambang memperkirakan apabila angka pertumbuhan pada triwulan IV dapat mencapai 6,2 persen maka perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional secara tahunan pada akhir tahun mencapai 6,3 persen.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2012 akan mencapai 6,3 persen, walaupun angka tersebut lebih rendah dari asumsi APBN-Perubahan sebesar 6,5 persen.

Pertumbuhan ekonomi bahkan dapat diprediksi mencapai angka lebih rendah dari 6,3 persen, apabila pertumbuhan nasional pada triwulan IV berada diluar kisaran 5,9 persen hingga 6,3 persen.

Proyeksi Bank Dunia untuk pertumbuhan PDB Indonesia pada 2012 adalah 6,1 persen karena adanya perlemahan lingkungan global yang menyebabkan resiko tinggi dan membuat ketahanan ekonomi rentan terhadap goncangan.

Proyeksi tersebut juga menyebutkan Indonesia harus meningkatkan kualitas belanja modal dan memperhatikan efisiensi belanja subsidi energi yang makin membesar terhadap pengeluaran pemerintah secara keseluruhan.

Bank Dunia mengingatkan dalam situasi yang penuh ketidakpastian global dan sentimen investor rapuh, mempertahankan kerangka kebijakan reformasi yang konsisten juga penting, terutama dalam menghadapi pemilu 2014.(ANTARA)

(S034/Z002)

Selasa, 27 November 2012

Pemkot urabaya antisipasi kelangkahan BBM


Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. (ANTARA/M Risyal Hidayat)

Surabaya (ANTARA News) - Pemkot Surabaya telah mengantisipasi adanya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di beberapa daerah di Tanah Air sejak 19 November lalu.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa, mengatakan sejak adanya pemberitaan kelangkaan BBM di beberapa daerah, pihaknya giat melakukan kontrol di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang ada di Surabaya.

Bahkan, lanjut dia, pemerintah kota juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) agar penjualan BBM diperketat. "Untuk mobil plat merah dan mewah harus diperketat, jangan sampai mereka memakaai BBM bersubsidi. Kalau melanggar saya akan cabut izin operasionalnya," tegasnya.

Risma menuturkan sesuai cadangan BBM di Surabaya sebenarnya diperkirakan habis pada November. Namun dirinya berani menjamin stok yang ada bisa cukup hingga akhir tahun.

Salah satu yang dilakukan, kata dia, dengan melakukan efisiensi dan kontrol yang ketat.

Jumlah SPBU di Jatim tercatat sekitar 833 unit, sedangkan di Surabaya saja ada 107 SPBU. Pasokan rata-rata per hari untuk BBM bersubsidi wilayah jatim harusnya menerima 10.500 kiloliter untuk premium dan 5.500 kiloliter untuk solar.

Sayangnya semenjak ada pengendalian terjadi pengurangan sebesar 10 persen khusus wilayah Jatim sehingga terjadi antrean di beberapa tempat.

Menyikapi isu kelangkaan bahan bakar minyak di Surabaya, Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonmian DPRD Surabaya, Tri Setijo Puruwito menilai di Surabaya sejauh ini belum terjadi kelangkaan seperti di daerah lain, sehingga dampaknya belum terlihat.

"Kalau saya melihat sepertinya pasokan BBM di Surabaya masih cukup merata," ujar politisi dari partai keadilan sejahtera (PKS) ini.

BI< tantangan menjaga ekonomi 2013 lebih berat


Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution. (FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menilai tantangan menjaga ekonomi nasional pada 2013, akan lebih berat dibanding 2012 seiring dengan kondisi global yang belum kondusif.

"Ekonomi Indonesia cukup stabil pada tahun ini. Pada 2013, tantangannya lebih berat untuk menjaga kondisi ekonomi tetap stabil seperti saat ini menyusul ekonomi eksternal yang masih belum kondusif," ujar Darmin di Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan, meski ekonomi AS menunjukan tanda-tanda perbaikan namun kondisinya masih berjalan lambat dan belum berpengaruh signifikan.

Sementara China dan Jepang, lanjut dia, sedikit mulai terpukul sehingga kondisi tersebut menambah kekhawatiran akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dunia.

Mencermati hal itu, Darmin mengatakan, BI akan menempuh berbagai kebijakan dengan tetap menjaga keseimbangan eksternal dan mengarahkan inflasi pada sasarannya.

Selain itu BI juga tengah menyiapkan fungsi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pengawasan dan pengaturan perbankan sehingga pada 2014 dapat langsung berjalan.

Menurut Darmin, ada dua kelompok yang menjadi tantangan bagi BI di 2013 mendatang. Pertama, risiko dari rendahnya pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dunia dan volume perdagangan dunia, sehingga membawa kinerja PDB nasional pada kisaran bawah.

"Pada Triwulan III-2012 perekonomian Indonesia tumbuh 6,2 persen ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Ke depannya, ekspor diperkirakan akan membaik. Pertumbuhan ekonomi 2012 di perkirakan 6,3 persen," katanya.

Kedua, lanjut Darmin, adanya peningkatan tekanan inflasi yang antara lain disebabkan faktor risiko seperti kendala pasokan dan produksi bahan makanan, kenaikan harga energi serta meningkatnya ketidakpastian pemulihan ekonomi global yang berpotensi memicu tekanan nilai tukar rupiah.

"Guna mengantisipasi situasi itu, BI menetapkan sasaran strategis 2013, antara lain menjaga kondisi moneter, stabilitas sistem keuangan, dan kelancaran sistem pembayaran, aman dan efisiensi," ujar Darmin.

Darmin mengatakan, dalam upaya mendukung kinerja BI untuk mencapai sasaran strategis, pihaknya membutuhkan anggaran pengeluaran operasional senilai Rp5,55 triliun.

"Kami menargetkan penerimaan operasional sebesar Rp16,74 triliun," katanya.

Darmin memaparkan, sedianya anggaran pengeluaran operasional itu digunakan untuk gaji dan penghasilan lainnya sebesar Rp2,32 triliun, pengembangan dan pemeliharaan SDM Rp1,56 triliun.

Kemudian untuk logistik Rp594 miliar, penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung Rp321 miliar, program sosial BI dan pemberdayaan sektor riil Rp126 miliar, pajak Rp492 miliar, dan cadangan anggaran Rp135 miliar.

Menkeu harapkan kuota BBM tidak lampaui target

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengharapkan kuota BBM bersubsidi yang telah ditetapkan sebesar 43,5 juta kiloliter tidak melampaui target dan upaya pengendalian konsumsi tetap dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

"Sampai akhir 2012, kita harus upayakan supaya kuota itu tetap di 43,5 juta kiloliter," ujarnya di Jakarta, Selasa.

Menkeu juga mengatakan, saat ini kondisi fiskal secara keseluruhan dalam kondisi baik, namun tidak mengharapkan adanya peningkatan beban anggaran akibat kelebihan subsidi yang harus ditanggung karena adanya kelebihan konsumsi BBM bersubsidi.

"Kalau memang perlu ada peningkatan, tentu saya tidak mengharapkan. Tetapi secara umum fiskal kita dalam keadaan baik. Kita memang perlu memperhatikan penerimaan negara karena ada sedikit yang perlu diperhatikan pada penerimaan negara," katanya.

Ia memahami adanya kesulitan yang dihadapi daerah karena mengalami kelangkaan BBM bersubsidi dan siap melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi masalah ini dalam pertemuan koordinasi.

Tetapi, Menkeu mengharapkan, upaya penataan dan pengendalian tetap dilakukan, karena kelebihan kuota dari 43,5 juta kiloliter tersebut juga akibat dari upaya penyelewengan dan penyelundupan yang masih terjadi.

"Di beberapa daerah mungkin bisa dilakukan penyesuaian, tetapi sebagian besar itu bisa ditata. Jadi tetap kita mengharapkan supaya kuota tidak meningkat," katanya.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa meminta pemerintah daerah untuk membantu dalam pengawasan adanya penyimpangan penggunaan BBM bersubsidi.

"Kami memang meminta kepada pemda-pemda untuk membantu mengawasi penyaluran BBM bersubsidi," kata Hatta.

Hatta mengatakan, pengawasan tersebut ditujukan agar BBM bersubsidi dapat benar-benar sampai ke masyarakat dan penyimpangan yang mengakibatkan kelangkaan tidak terjadi.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Aqsamu News - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger